Skip to main content

Belajar Menurut Jhon Broades Watson


Menurut Thorndike belajar merupakan proses interaksi antar stimulus dan respon, akan tetapi stimulus dan respon harus berbentuk tingkah laku yang dapat diamati (observabel) dan dapat diukur. Asumsi dasar mengenai tingkah laku menurut teori ini bahwa tingkah laku sepenuhnya ditentukan oleh aturan aturaan yang diramalkan dan dikendalilkan.
Toeri yang dikembangkan oleh Watson ialah Conditioning. Toeri ini merupakan perkembangan lebih lanjut dari koneksionisme. Teori conditioning berkesimpulan bahwa perilaku inidividu dapat dikondisikan. Belajar merupakan suatu upaya untuk mengkondisikan (perangsang) yang berupa pembentukan suatu perilaku atau respons terhadap sesuatu. Watson juga percaya bahwa kepribadian seseorang manusia yang terbentuk melalui berbagai macam condotioning dan berbagai macam refleks. Hill (2009) menyatakan tentang penjelasan Watson lainnya mengenai pembelajaran ini bersandar pada dua prinsip: frekuensi (frequency) dan resensi (recency). Prinsip frekuensi menyatakan bahwa semakin sering kita melakukan suatu respon terhadap stimulus tertentu, semakin cenderung kita menjadikan respon tersebut sebagai stimulus lagi. Begitu pula prinsip resensi menyatakan bahwa semakin baru atau terkini kita melakukan respon terhadap stimulus tertentu, semakin cenderung kita melakukannya lagi.

Comments

  1. semakin banyak stimulus akan mempengarhui suatu respon, metode ini dapat penerapannya berupa drill atau sering melakukan pelatiha

    ReplyDelete
    Replies
    1. Terimakasih pk... Saya mendapat ilmu dan wawasan baru tentang teori consitioning. Drilling yang selama ini sy lakukan kpd peserta didik apakah sudah sesuai untuk tuntutan pembelajaran saat ini?

      Delete
    2. Drilling berorientasi kepada hasil, mengesampingkan proses, teori baik adanya sesuai dengan kebutuhan dan tujuan pembelajaran, sebagai contoh apabila berorientasi pada hasil test pilihan ganda, maka metode drilling merupakan pilihan terbaik, metode drilling menyiapkan siswa untuk memahami bentuk bentuk informasi dan cara pengerjaannya, karena yang diukur seberapa berhasilnya nilai anak, maka drill adalah praktek terbaik, termasuk apabila menyiapkan siswa mengikuti lomba

      Delete
    3. pada intinya pembelajaran yang baik adlah dengan tau karakteristik anak, dan memberi stimulus yang benar dan kuat, serta mampu membuat respon yang baik sehingga hasilnya pun otomatis baik

      Delete
    4. Keren....
      Pihan ganda adalah pilihan terbaik jika ingin berorientasi hasil....

      Namun jika ingin lebih dari sekedar hasil, tentu saja harus cari yang benar2 sesuai dengan karakteristik peserta didik.
      Waw, bertambah lagi 1 ilmu....🙏🙏

      Delete
    5. baru tahu pilihan ganda pilihan terbaik untuk orentasi hasil

      Delete
    6. Asalkan jawaban dan pengecohnya benar- benar bisa membuat siswa tidak asal tebak saja dan sehingga hasilnya bisa menjadi pengukur siswa yang menguasai materi dan yang belum menguasai materi.

      Delete
    7. setyuju sekali saya dengan teori ini sebagai guru juga harus bisa memberikan stimulus yang positif guna tercapainya tujuan pembelajaran, dan kita bisa mengamati respon dari anak didik kita setelah kita berikan stimulus

      Delete
    8. Sebagai pendidik tentunya kita harus mampu memberikan yg terbaik untuk peserta didik, dan agar mendapatkan hasil respon yg baik tentu kita harus memberikan stimulus yang baik juga. Karena bagaimanapun sosok guru merupakan sosok yg suri tauladan bagi perkembangan peserta didik untuk diterapkan dalam ranah kehidupan sehari-hari baik di sekolah maupun tempat tinggal mereka.

      Delete
    9. Toeri yang dikembangkan oleh Watson ialah Conditioning. Peran pendidik ada di sini.

      Delete
    10. Jadi semacam pembiasaan ya, tapi pembiasaan untuk memberikan respon yang baik. Jika dilakukan secara berulang-ulang maka bisa sebagai latihan untuk pembentukan tingkah laku belajar yang baik

      Delete
    11. Sya suka dgn teori ini...sy bs katakn ini adlh teori penyenangat siswa

      Delete
    12. memang betul,, terkadang perlu stimulus untuk bisa mengerti hal yang baru

      Delete
    13. Berbagai macam indikator belajar yang direspon siswa membentuk karakter yang diramalkan dan dipersiapkan sangat tergantung pada minat dan bakat

      Delete
    14. Terimakasih banyak atas ilmunya

      Delete
    15. Menurut saya teori yang dikemukakan oleh JB Watson cukup menarik perhatian bagi guru, dimana disini siswa menjadi lebih aktif dalam merespon stimulus yang diberikan guru. Jika peserta didik sering merespon stimulus maka respon tersebut akan menjadikan stimulus lagi, sebaliknya jika semakin baru memberikan respon, maka cenderung ingin memberikan respon lagi.

      Delete
    16. terima kasih tambahan ilmunya

      Delete
    17. stimulus mempengaruhi respon, semakin banyak stimus dan semakin bagus stimulusnya makan respon makin baik

      Delete
    18. Jadi lebih paham bisa diterapkan untuk siswa maupu anak sendiri

      Delete
  2. Kharisma Ardhy Wijayanto
    Hampir serupa dengan Teori Thorndirke, pada teori J B Watson juga mengenal istilah respon dan stimulus. Namun bedanya ada penekanan pada respon yang dikaitkan dengan stimulus. Teori ini juga bisa menjadi referensi bagi guru

    ReplyDelete
    Replies
    1. iya benar karena stimulus guru akan mempengaruhi respon peserta didik

      Delete
    2. bener saya setuju seorang guru itu sangat berpengaruh pada anak didiknya.

      Delete
    3. setujuuuuu pake bangetttt....

      Delete
    4. saya sependapat, karena seorang guru harus tahu juga karakter anak didiknya terlebih dahulu baru memberikan stimulus yang sesuai untuk mereka

      Delete
    5. setuju, stimulus dan respon adalah dua hal yg tidak dapat dipisahkan

      Delete
    6. saya setuju bahwa stimulus positif yang diberikan secara terus menerus akan menghasilkan respon positif pada akhirnya.

      Delete
    7. Pemberian stimulus terhadap peserta didik erat kaitannya denga respon yang di harapkan, stimulus yang tepat akan berdampak kepada peserta didik dengan melihat potensi, keunikan,gaya belajar, perkembangan peserta didik

      Delete
    8. Untuk mengawali proses pembelajaran guru harus memberikan stimulus yang dapat di pahami oleh peserta didik, maka respon peserta didik juga akan baik, hal ini akan mencapai tujuan pembelajaran yang di inginkan..

      Delete
    9. Saya sependapat, karena untuk mencapai keberhasilan pembelajaran dibutuhkan stimulus dan respon peserta didik.

      Delete
    10. Sya setuju dg teori pembelajaran stimulus respon.karena saya sudah mengalami perubahan sikap yang ditunjukan anak ketika dia dipuji atau diberikan nilai maka siswa akan merasa lebih bersemangat dan ingin mennujukkan perilaku atau .enunjukkan hal hal yangbpositif yang bisa membuat dia mendapatkan pujian lagi.atau dg kata lain..reapon dan penguatan yang diberikan guru pada siswa akna lebih menambah motivasi

      Delete
    11. setuju,seorang guru menjadikan idola dan teladan bagi peserta didiknya

      Delete
    12. Saya sependapat pendidik bisa lebih kreatif lagi membuat pembelajaran yang menyenangkan dan mudah di fahami peserta didik dan tidak membosankan

      Delete
    13. betul sekali, saya sependapat.

      Delete
  3. teori ini biasa kita pakai untuk memberikan stimulus kepada anak didik kita agar capaian tujuan pembelajaran yang kita harapkan muncul pada respon anak didik kita

    ReplyDelete
    Replies
    1. Betul, setuju dengan apa yang dikemukakan saudara Ahmad Farruq dan biasanya untuk hasil yang ingin instant sangat efektif dengan teori ini.

      Delete
    2. Tidak Semua Pembelajaran yang berpusat dari pendidik akan mudah diserap oleh peserta didik, faktor kecerdasan, bakat, dan minat mungkin perlu dipertimbangkan.

      Delete
    3. Stimulus sangat penting dalam prmbelajaran semakin sering kita mmbrikan stimulus maka smkn yinggi juga respon dr siswa, cntoh yg pling kcil pembrian reword sprti pujian pada psrta didik mampu mnmpilkn kreatifitasnya

      Delete
  4. Teori watson ini betul sekali. Berbagai karakteristik peserta didik dapat kita kondisikan ketika kita dapat memahamkan mereka akan tujuan belajar yang ingin kita capai

    ReplyDelete
    Replies
    1. tapi teori watson ini kurang memperhitungkan faktor pengalaman subjektif masing-masing individu

      Delete
    2. Teori watson ini saya kurang setuju

      Delete
  5. Teori Belajar menurut John Broades Watson ini dapat saya tarik kesimpulan yaitu perilaku individu dapat dikondisikan dari stimulus dan respon yang didapat dari suatu kegiatan. Perkembangan kepribadian manusia terbentuk berdasarkan kondisi dimana ia menerima stimulus kemudian direspon dan respon tersebut akan berubah menjadi stimulus yang baru.

    ReplyDelete
    Replies
    1. terimikasih Pak, penerahan baru

      Delete
    2. Setuju....intinya kita harus mengkondisikan dengan karakteristik peserta didik.

      Delete
    3. Setuju dengan yang pak Agus kemukakan. Stimulus dan respon merupakan hubungan timbal balik yang mempengaruhi perkembangan kepribadian manusia.

      Delete
    4. seorang pendidik sebaiknya memahami tahapan-tahapan perkembangan peserta didik serta memahami tori belajar agar mampu menjalankan fungsinya sebagai pendidik dengan baik

      Delete
    5. dan cara memberikan responnya pun harus menyesuaikan dengan bagaimana karakter peserta didik. sehingga respon yang kita berikan mengena dan menjadi stimulus

      Delete
  6. Teori ini sangat bermanfaat untuk diterapkan kepada para peserta didik agar dapat tercapai tujuan pembelajaran

    ReplyDelete
  7. adanya stimulus yang diberikan kepada peserta didik sangat membantu dal pembelajaran matematika yang saya lakukan

    ReplyDelete
  8. Semakin Banyak Stimulus yang diterima maka akan berdampak ke sikap dan pengetahuannya.

    ReplyDelete
    Replies
    1. menurut saya stimulus itu penting karena akan memancing/meransang siswa akan background knowledege...

      Delete
    2. sepakat pak, karena terjadi pada anak didik saya jika kita sebagai guru tidak memberi stimulus terlebih dahulu maka anak didik kurang dalam memberikan respon

      Delete
    3. semakin kreatif seorang guru dalam memberikan stimulus kepada peserta didik maka respon yang akan diberikan juga akan mempengaruhi tingkat pengetahuan yang didapat oleh peserta didik itu sendiri

      Delete
    4. Setuju. Terpenting juga adalah tingkah laku atau behavior/kebiasaan dari peserta didik

      Delete
  9. teknik TPR merupakan salah satu pengembangan dalam teori belajar thorndike ini karena menganggap perlu adanya stimulus barulah terjadinya response dan belajar pun memerlukan pengondisian

    ReplyDelete
  10. menurut saya respon yang diberikan siswa itu tegantung bagaimana seorang guru memberikan stimulus terhadap siswanya.
    jadi ketika guru lebih kreatif dalam memberikan stimulus pasti respon siswa pun akan lebih kreatif.Semakin guru memberikan penguatan kepada siswa , maka siswa akan lebih percaya diri dan berani untuk menyampaikan pendapatnya. Namun sebaliknya jika penguatan yang diberikan oleh guru kurang, siswa pun akan kurang dalam memberikan responnya.

    ReplyDelete
    Replies
    1. dalam pembelajaran stimulus sangat diperlukan
      dengan stimulus yang diberikan guru, akan menimbulkan respon yang berbeda. semakin kreatif stimulus, respon yang muncul semakin beragam. pemberian stimulus yang baik akan memunculkan respon yang positif, dari respon positif tersebut, akan menjadi tingkah laku yang baik pula

      Delete
  11. Stimulus merupakan hal penting dalam pembelajaran. stimulus yang tepat sasaran akan memudahkan kita dalam penyampaian materi serta membuat peserta didik mudah menangkap dan menyimpan maksud dari materi yang kita sampaikan

    ReplyDelete
  12. teori dapat kita dapat kita terapkan dalam proses pembelajaaran supaya peserta didik dapat aktif dalam pembelajaran

    ReplyDelete
  13. conditioning=perilaku individu dapat dikondisikan

    ReplyDelete
  14. Belajar merupakan suatu upaya untuk mengkondisikan yang berupa pembentukan suatu perilaku atau respons terhadap sesuatu. semakn bagus sebuah kesiapan dan kondisi siswa maka akan menghasilkan pembelajaran yang maksimal.

    ReplyDelete
  15. kondisi peserta didik bisa kita jadikan salah satu acuan dalam kegiatan pembelajaran

    ReplyDelete
    Replies
    1. Untuk memulai kegiatan pembelajaran, selain bisa mengkondisikan, kita juga harus mencari tahu bagaimana cara belajar anak yang nyaman, agar ada kerjasama antara pendidik dan peserta didik

      Delete
  16. teori ini adalah pengembangan teori Thorndike, dimana suatu respon membutuhkan stimulus. semakin banyak stimulus yang di berikan maka respon yang di dapat juga akan semakin bagus

    ReplyDelete
    Replies
    1. Setuju, stimulus yang baik akan menghasilkan respon yang baik pula.

      Delete
    2. This comment has been removed by the author.

      Delete
  17. Membina interaksi sosial yang baik antara siswa dengan guru dan antara sesama siswa harus terus dikembangkan. Apabila interaksi sosial tersebut terjalin dengan baik, hal itu akan sangat bermanfaat. Siswa akan merasa percaya, nyaman, dan hubungan dengan guru maupun siswa lain juga terjalin dengan baik. Selain itu, proses belajar mengajarpun akan berjalan dengan lancar. Untuk itu kemampuan siswa dalam berinteraksi sosial sangat penting untuk ditingkatkan.

    ReplyDelete
  18. Semakin baik stimulus yang diberikan, semakin baik pula respon yang akan diterima. Serupa dengan teori Fisika Aksi = Reaksi.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Bagaimana mengatur stimulus yang diberikan pada peserta didik agar respon yang diharapakan sesuai dengan tujuan atau kompetensi yang diinginkan oleh guru. Jika stimulus tidak berarutran dan tidak sistematis dengan capain pembelajaran akan mengakibatkan multiple memory dan kekacauan dalam mengkonstruk konsep yang sedang dibalajarkan.

      Delete
  19. Stimulus mmg diperlukan untuk menggali, minat dan bakat peserta didik, sehingga memudahkan kita untuk memilih metode yang akan kita gunakan dalam pembelajaran.

    ReplyDelete
  20. Prinsip frekuensi menyatakan bahwa semakin sering kita melakukan suatu respon terhadap stimulus tertentu, semakin cenderung kita menjadikan respon tersebut sebagai stimulus lagi.
    prinsip resensi menyatakan bahwa semakin baru atau terkini kita melakukan respon terhadap stimulus tertentu, semakin cenderung kita melakukannya lagi.

    ReplyDelete
    Replies
    1. setuju dan dapat kita terapkan dalam kehidupan kita

      Delete
    2. stimulus yang unik kreatif baik, yang diterapkan secara sering (frekuensinya rapat), akan lebih mudah menjadikan tingkah laku yang positif

      Delete
  21. Belajar merupakan suatu upaya untuk mengkondisikan (perangsang) yang berupa pembentukan suatu perilaku atau respons terhadap sesuatu. Sangat setuju dengan pernyataan ini. Maka seharusnya proses pendidikan yang telah dilakukan dapat menghasilkan perilaku terbaik berkat adanya perangsang terbaik. Dapat disimpulkan bahwa ketika ada pembelajar yang tidak memiliki perilaku terbaik, maka hal tersebut menunjukkan bahwa pembelajar tersebut tidak menerima rangsangan terbaik.

    ReplyDelete
  22. setuju .... makanya ada istilah manusia terbentuk karena lingkungan

    ReplyDelete
    Replies
    1. Belajar merupahkan suatu upaya untuk mengkondisikan (peranhsang ) yang berupa pembentukan suatu perilaku atau respos terhadap sesuatu.

      Delete
  23. Berdasarkan penelitiannya pada tingkah laku bayi, Watson berpendapat bahwa pada bayi dan anak yang sangat muda terdapat tiga reaksi yang tak perlu dipelajarinya terlebih dahulu, yaitu terkait rasa takut, kasih sayang, dan amarah.

    ReplyDelete
  24. teori R-S sangat tept digunakan dalam proses pembeljaran disekolah,karena dapat menjadika siswa lebih aktif dalam proses pemblajaran

    ReplyDelete
  25. teori ini sangat tepat sekali untuk diterapkan dalam dunia olahraga, khsusunya olahraga prestasi dalam pembentukan atlet

    ReplyDelete
  26. Perilaku individu dapat dikondisikan dengan belajar dan terus belajar.

    ReplyDelete
  27. Menurut teori ini pembelajaran merupkan interaksi antara stimulus dan rangsangan. peristiwa ini dapat dicontohkan seperti guru memberikan drill latihan soal kepada siswa sebelum melakukan ujian

    ReplyDelete
  28. Pembelajaran dengan stimulus, merangsang anak untuk dapat merespon sesuai dengan yang diharapakan. terkadang ada juga anak yang merespon lambat jadi perlu stimulusnya diulang sampai didapat respon.

    ReplyDelete
  29. Nurmayani :
    Teori ini dirasakan benar adanya, guru yang sukses mengajar adalah guru yang dapat mengkondisikan peserta didiknya sehingga mau menerima arahan guru tersebut.

    ReplyDelete
  30. Penerapan teori Thorndike terhadap siswa dimana kita menggunakan rangsangan untuk menarik minat belajar siswa (stimulus) serta mengkondisikan situasi baik tata ruang yang menarik, keadaan siswa, dan proses pembelajaran (Conditioning) sehingga membuat siswa lebih aktif dalam proses pembelaran (respon).

    ReplyDelete
  31. Kegiatan pengkondisian harus selalu dilakukan sejak awal hingga akhir kegiatan tatap muka, dimana pengkondisian psikologis peserta didik yang akan menerima materi, pengkondisian kelas dalam keadaan menyenangkan dan nyaman serta kondisi siap menerima pembelajaran. Termasuk rasangan untuk siswa selalu aktif dan tanggap/respon terhadap materi yang akan kita sampaikan. Serta mau terlibat dalam menanggapi materi yang diberikan.

    ReplyDelete
  32. "Prinsip frekuensi menyatakan bahwa semakin sering kita melakukan suatu respon terhadap stimulus tertentu, semakin cenderung kita menjadikan respon tersebut sebagai stimulus lagi. Begitu pula prinsip resensi menyatakan bahwa semakin baru atau terkini kita melakukan respon terhadap stimulus tertentu, semakin cenderung kita melakukannya lagi.", dengan kata lain tingkah laku yang lama dapat diganti dengan tingkah laku yang baru. Teori ini menekankan pada perubahan perilaku yang teramati, sedangkan perubahan perilaku tersebut terjadi karena adanya interaksi antar stimulus dan repon yang bersifat frekuentatif. Setiap perilaku dalam teori ini dapat diamati dan diukur, sehingga dapat dipelajari.

    ReplyDelete
  33. Conditioning bisa dilakukan yang pertama dan utama adalah di keluarga karena dalam keluargalah anak mulai belajar. Selanjutnya di lingkungan. Kondisi yang baik adalah modal dan bekal anak untuk bisa belajar di tempat yang berbeda. Anak yang sukses adalah karena anak tersebut sudah terkondisi dengan baik bahkan sempurna.

    ReplyDelete
  34. perilaku individu dapat dikondisikan dari stimulus dan respon yang didapat dari suatu kegiatan.

    ReplyDelete
  35. Teori Watson inilah yang menurut saya sangat mendukung bila diterapkan yaitu Conditioning. Apalagi didukung dari keluarga maksutnya kondisi dilingkungan keluarga. Bila sudah terbentuk dari keluarga Insyaaa Allah kerjasama pembelajaran di sekolah dan keluarga akan terasa mudah.

    ReplyDelete
  36. Teori Watson menganggap bahwa perilaku anak didik bisa dikondisikan. conditioning berdasar pada dua prinsip yakni frekuensi dan resensi. semakin sering anak didik melakukan proses belajar yang berulang-ulang maka semakin cenderung ia melakukan nya lagi

    ReplyDelete
  37. Poin penting yang dapat diambil dari teiri ini adalah bahwa semakin sering kita melakukan suatu respon terhadap stimulus tertentu, semakin cenderung kita menjadikan respon tersebut sebagai stimulus lagi. Begitu pula prinsip resensi menyatakan bahwa semakin baru atau terkini kita melakukan respon terhadap stimulus tertentu, semakin cenderung kita melakukannya lagi.

    ReplyDelete
  38. Wintolo
    bahwa tingkah laku sepenuhnya ditentukan oleh aturan aturaan yang diramalkan dan dikendalilkan. disini adanya aturan sangat diperlukan baik aturan dirumah maupun aturan disekolah

    ReplyDelete
  39. Edwar Thorndike berteori belajar merupakan proses interaksi antara stimulus dan respon bisa di ukur/ di nilai dari tingkah laku sepenuhnya. Teori ini sangat membantu guru pada setiap proses pembelajaran, penilaian dan evaluasi sikap siswa. Namun terkadang masalah lingkungan tempat tinggal siswa menjadi kendala. Contohnya di tempat saya siswa kadang tidak masuk sekolah karena harus membantu orang tua bekerja di ladang.

    ReplyDelete
  40. teori ini bisa diterapkan kepada siswa karena dengan seringnya kita melakukan respon terhadap stimulus siswa maka akan cenderung menjadikan respon itu sebagai stimulus lagi sehingga anak bisa lebih aktif dalam kegiatan belajar dan bisa mencipkakan inisiatif baru

    ReplyDelete
  41. teori Watson mengatakan perilaku individu dapat dikondisikan. Pendapat ini sejalan dengan kepercayaan yang berkembang di masyarakat, yaitu karakter seseorang tergantung dari karaktr yang berkembang di sekelilingnya. Apa yang dikondisikan jika kita sebagai guru? Lingkungan dimana siswa berada di sekolah, lingkungan di kelas, lingkungan belajar. Guru bisa mengkondisikan suasana belajar dengan suasana yang nyaman. Tapi terkadang, akan sulit jika hanya guru yang berusaha membuat suasana kelas nyaman, maka dari itu kita mengajak siswa juga untuk bersama-sama membuat kelas nyaman. walaupun bukan proses yang singkat, butuh waktu dan pengulangan berkali-kali.

    ReplyDelete
  42. Sesuai dengan teori ini berarti dalam melakukan pembelajaran di kelas kita perlu melakukan memberikan respon sesering mungkin kepada siswa agar mereka semakin sering mendapatkan stimulus karena dari uraian di atas dijelaskan bahwa semakin sering respon yang diberikan maka cenderung respon itu akan menjadi stimulus bagi siswa.

    ReplyDelete
  43. Diharapkan siswa melakukan pelatihan/praktek kerja yang di berikan oleh bapak/ibu guru agar mendapatkan hasil yang memuaskan

    ReplyDelete
  44. semoga semua materi yang kita berika sebagai pendidik mudah di tangkap dan di aplilaksin anak didik. dengan rasa senang dan kreatif swerta keihklasan maka ilmu akan mudah masuk

    ReplyDelete
  45. setujuuu..trimakasih atas pencerahannya

    ReplyDelete
  46. Tambah pengetahuan nih.. semoga teknik teknik ini dapat digunakan di tempat kerja sesuai dengan karakteristik peserta didik.

    ReplyDelete
  47. benar sekali, saya setuju dengan artikel di atas. terima kasih atas ilmu tambahannya

    ReplyDelete
  48. sanggat bermanfaat sebagai referensi

    ReplyDelete
  49. Frekuensi semakin sering kita melakukan suatu respon terhadap stimulus tertentu, semakin cenderung kita menjadikan respon tersebut sebagai stimulus lagi. Begitu pula prinsip resensi menyatakan bahwa semakin baru atau terkini kita melakukan respon terhadap stimulus tertentu, semakin cenderung kita melakukannya lagi.
    Memperbanyak stimulus kepada siswa akan mendapatkan respon dari mereka juga. Semakin mereka merespon maka semakin banyak pengalaman kognitif yang ada pada pikiran mereka.

    ReplyDelete
  50. Vayantika
    Frekuensi semakin sering kita melakukan suatu respon terhadap stimulus tertentu, semakin cenderung kita menjadikan respon tersebut sebagai stimulus lagi. Begitu pula prinsip resensi menyatakan bahwa semakin baru atau terkini kita melakukan respon terhadap stimulus tertentu, semakin cenderung kita melakukannya lagi.
    Memperbanyak stimulus kepada siswa akan mendapatkan respon dari mereka juga. Semakin mereka merespon maka semakin banyak pengalaman kognitif yang ada pada pikiran mereka.

    ReplyDelete
  51. Teori contioning sangat tepat diterapkan untuk dilaksanakan dalam kelas yang memiliki keragaman karakter siswa.guru dapat memilih metode dan model pembelajaran sesuai kondisi yang ada di kelas.

    ReplyDelete
  52. Prinsip frekuensi menyatakan bahwa semakin sering kita melakukan suatu respon terhadap stimulus tertentu, semakin cenderung kita menjadikan respon tersebut sebagai stimulus lagi. apakah diartikan semakin kita banyak berlatih pengalaman seseorang akan semakin banyak?

    ReplyDelete
  53. Prinsip frekuensi menyatakan bahwa semakin sering kita melakukan suatu respon terhadap stimulus tertentu, semakin cenderung kita menjadikan respon tersebut sebagai stimulus lagi. Begitu pula prinsip resensi menyatakan bahwa semakin baru atau terkini kita melakukan respon terhadap stimulus tertentu, semakin cenderung kita melakukannya lagi

    ini betul banget teorinya

    ReplyDelete
  54. Menurut saya, Salah satu hakikat dari pembelajaran Matematika ada di sini.
    Semakin sering kita memberika latihan soal, semakin meningkat thinking ability siswa.

    ReplyDelete
  55. teori ini bisa kita gunakan untuk memberi stimulus arau rangsangan kepada peserta didik agar respon peserta didik seperti yang kita harapkan

    ReplyDelete
  56. contohnya jika dia sudah pernah berhasil mengerjakan ujian pertama maka dia akan mencoba mengerjakan ujian yang kedua,

    ReplyDelete
  57. menurut saya belajar itu sepanjang hayat

    ReplyDelete
    Replies
    1. ya belajar sudah menjadi kewajiban bagi kita yang bernama manusia sampai ajal menjemput. jadi tdak ada istilah untuk berhenti belajar selama kita masi bernapas.

      Delete
  58. teori yang sangat cocok untuk mata pelajaran PJOK

    ReplyDelete
  59. teori ini cocok digunakan mata pelajaran yang sering menggunakan praktek seperti seni budaya dan olah raga

    ReplyDelete
  60. setuju pastinya setiap anak memerlukan stimulus untuk merangsang respon mereka terhadap pengetahuannya, sikapnya dan keterampilannya

    ReplyDelete
  61. sangat bermanfaat sekali betul bahwa semakin sering kita melakukan stimulus2 pembharuan maka akan berpengaruh terhadap sikap dan prilaku walaupu persentasi terbilang sedikit

    ReplyDelete
  62. saya kurang setuju terkait stimulus dan respon harus berbentuk tingkah laku yang dapat diamati pada pembelajaran moda daring. Kita kesulitan untuk mengamati tingkah laku peserta didika karena pembelajaran daring tidak dapat dilakukan apabila tidak memiliki peralatan dan akses internet.

    ReplyDelete
  63. Prinsip frekuensi menyatakan bahwa semakin sering kita melakukan suatu respon terhadap stimulus tertentu, semakin cenderung kita menjadikan respon tersebut sebagai stimulus lagi

    ReplyDelete
  64. Saya sangat setuju dengan teori conditioning yang menyatakan bahwa individu dapat dikondisikan. Hal ini bisa kita lihat pada kegiatan belajar yang ada di kelas. Bahwa peserta didik bisa terkondikan dengan baik apabila kita juga mengkondisikan mereka dengan baik. Nah, pengkondisian individu ini juga berkaitan dengan stimulasi atau rangsangan uang diberikan oleh guru. Misalnya dengan ice breaking kita merefresh dan mengkondisikan anak anak untuk semangat belajar, dll.

    ReplyDelete
  65. Saya setuju dengan teori di atas yaitu conditioning. Dimana siswa/anak adalah individu yang dapa dikondisikan dalam proses belajarnya. Siswa/anak akan dapat terkondisikan apabila lingkungannya pun ikut mendukung atau merespon sesuatu yang baik, contohnya bagi seorang anak tempat belajar yang pertama adalah dalam keluarga, di dalam keluarga hendaknya anak selalu diberikan stimulus/rangsangan belajar yang baik sehingga saat anak berada di sekolah maka ia akan merespon dengan baik juga saat belajar di sekolah

    ReplyDelete
  66. Terimakasih dengan ini saya mendapat ilmu dan wawasan baru tentang teori consitioning. Drilling yang selama ini sy lakukan kpd peserta didik apakah sudah sesuai untuk tuntutan pembelajaran saat ini?Prinsip frekuensi menyatakan bahwa semakin sering kita melakukan suatu respon terhadap stimulus tertentu, semakin cenderung kita menjadikan respon tersebut sebagai stimulus lagi. Begitu pula prinsip resensi menyatakan bahwa semakin baru atau terkini kita melakukan respon terhadap stimulus tertentu, semakin cenderung kita melakukannya lagi

    ReplyDelete
  67. Memperbanyak stimulus kepada siswa akan mendapatkan respon dari mereka juga. Semakin mereka merespon maka semakin banyak pengalaman kognitif yang ada pada pikiran mereka.

    ReplyDelete
  68. Stimulus yang diberikan hendaknya dapat memancing daya fikir peserta didik, sehingga juga dapat meningkatkan kemampuan dan pemahaman peserta didik terhadap suatu hal.

    ReplyDelete
  69. Menurut John Broades Watson ini dapat saya tarik kesimpulan yaitu perilaku individu dapat dikondisikan dari stimulus dan respon yang didapat dari suatu kegiatan. Perkembangan kepribadian manusia terbentuk berdasarkan kondisi dimana ia menerima stimulus kemudian direspon dan respon tersebut akan berubah menjadi stimulus yang baru.eori Belajar menurut John Broades Watson ini dapat saya tarik kesimpulan yaitu perilaku individu dapat dikondisikan dari stimulus dan respon yang didapat dari suatu kegiatan. Perkembangan kepribadian manusia terbentuk berdasarkan kondisi dimana ia menerima stimulus kemudian direspon dan respon tersebut akan berubah menjadi stimulus yang baru.

    ReplyDelete
  70. Dari sini saya mengambil kesimpulan bahwa apabila stimulus yang sama diberikan secara berulang maka hasilnya akan semakin baik. Seperti terus-menerus mengerjakan soal-soal pilihan ganda maka akan semakin ingat dan hapal sehingga nilai semakin baik.

    ReplyDelete
  71. Menurut saya teori Menurut Jhon Broades Watson, punya sisi kelemahan, yaitu tidak mempertimbangkan faktor eksternal dan faktor internal dari sebuah kondisi, karena Watson lebih berkutat pada teori Thorndike dan menyempurnakanya berdasarkan versi Watson.
    namun dalam manifestasi belajar di sekolah teori ini lebih efektif diimplementasikan pada mata pelajaran exacta.

    ReplyDelete
  72. Teori ini benar-benar membantu guru untuk mendidik siswa sesuai dengan karakteristiknya. Ada siswa yang harus selalu dikondisikan untuk mencapai hasil yang kita inginkan

    ReplyDelete
  73. Menurut saya, teori belajar Watson akan efektif dilakukan saat anak belajar di rumah. orang tua sangat berperan aktif, karena pengkondisian stimulus dilakukan berulang-ulang

    ReplyDelete
  74. pembelajaran yang diberikan pendidik tidak hanya berpusat pada pendidik tapi juga tergantung kepada peserta didik juga,dapat melalui bakat/keahlian yang dimiliki peserta didik

    ReplyDelete
  75. seorang pendidik harus mempunyai karakter yang baik karena akan menjadi gambaran / contoh peserta didik,pemberian stimulus yang baik akan memberikan respon yang baik bagi peserta didik

    ReplyDelete
  76. Stimulus sangat diperlukan dalam proses kegiatan belajar mengajar sebab ini dapat merangsang siswa untuk memahami materi/pokok bahasan yang dipelajari.

    ReplyDelete
  77. teori ini mengedepankan banyaknya siklus suatu respon terhadap stimulus tertentu, dan menjadikan respon sebagai stimulus lagi

    ReplyDelete
  78. menurut saya pendidik harus memiliki karakter yg baik karena sebagai contoh bagi peserta didik

    ReplyDelete
  79. semakin banyak stimulus yang kita berikan, maka anak akan semakin terangsang untuk merspon materi yang kita ajarkan.

    ReplyDelete
  80. Pembelajaran menurut Watson diperhatikan sangat penting khususnya untuk jenis pembelajaran dalam frekuensi waktu yang dimana mengajar peserta didik di jam terakhir proses pembelajaran, karena kondisi peserta didik saat belajar di pagi hari berbeda dengan di siang harinya.Maka kita bisa mengkondisikan untuk memberikan stimulus yang lebih dan berbeda kepada peserta didik dalam proses pembelajaran.

    ReplyDelete
  81. setuju sekali dengan teori ini, seorang guru dapat menjadi sebuah pigur, yang dapat di contoh oleh peserta didiknyan dengan memberikan stimulus - stimulus prilaku yang positif.

    ReplyDelete
  82. stimulus dan respon hal yang sangat berpengaruh

    ReplyDelete
  83. Agar Di respon dengan baik berikan Stimulus yang Labih Baik terhadap siswa

    ReplyDelete
  84. Menurut Piaget, anak dilahirkan dengan beberapa skemata sensorimotor, yang
    memberi kerangka bagi interaksi awal anak dengan lingkungannya. Pengalaman awal si
    anak akan ditentukan oleh skemata sensorimotor ini. Dengan kata lain, hanya kejadian
    yang dapat diasimilasikan ke skemata itulah yang dapat di respons oleh si anak, dan
    karenanya kejadian itu akan menentukan batasan pengalaman anak. Tetapi melalui
    pengalaman, skemata awal ini dimodifikasi. Setiap pengalaman mengandung elemen
    unik yang harus di akomodasi oleh struktur kognitif anak. Melalui interaksi dengan
    lingkungan, struktur kognitif akan berubah, dan memungkinkan perkembangan
    pengalaman terus-menerus. Tetapi menurut Piaget, ini adalah proses yang lambat, karena
    skemata baru itu selalu berkembang dari skemata yang sudah ada sebelumnya. Dengan
    cara ini, pertumbuhan intelektual yang dimulai dengan respons refleksif anak terhadap
    lingkungan akan terus berkembang sampai ke titik di mana anak mampu memikirkan
    kejadian potensial dan mampu secara mental mengeksplorasi kemungkinan akibatnya.

    ReplyDelete
  85. Tidak dipungkiri pemahaman mengenai teori-teori perkembangan kognitif menurut beberapa ahli. Hal ini menjadi bahan bagi para pendidik untuk menentukan model pembelajaran seperti apa yang akan digunakan yang tentu saja sesuai dengan tahap pekembangan peserta didiknya. Jangan sampai pendidik mengalami kegagalan karena kesalahan memilih model yang ternyata tidak sesuai dengan tahap perkembangan anak. oleh karena itu, sangat penting sekali pendidik memahami tahap pekembangan anak.

    ReplyDelete
  86. Pembelajaran menurut Watson diperhatikan sangat penting khususnya untuk jenis pembelajaran dalam frekuensi waktu yang dimana mengajar peserta didik di jam terakhir proses pembelajaran itu berbeda dengan peroses di jam awal pembelajaran, maka kita mengkondisikan untuk memberikan stimulus yang lebih dan berbeda kepada peserta didik dalam proses pembelajaran.

    ReplyDelete
  87. Kepribadian seseorang terbentuk melalui berbagai macam conditioning dan berbagai macam refleks. Jadi, kepribadian seseorang dapat terbentuk berdasarkan lingkungan sekitarnya dan peristiwa-peristiwa yang pernah dialami.
    Untuk itu, dalam pendidikan formal hendaklah membuat peraturan yang membuat sekolah nyaman, aman, tenang, dan damai. Sehingga siswa dapat mengikuti dan memahami pelajaran dengan baik.
    Di samping itu, sekolah juga harus memberikan fasilitas yang menunjang untuk kegiatan belajar mengajar. Supaya siswa lebih tertarik untuk mengikuti pembelajaran di sekolah.

    ReplyDelete
  88. Setuju, karena pada awalnya secara umum orang memandang soal pilihan ganda itu "mudah" tentunya untuk koreksinya, tetapi bagaimana dengan menyusun soalnya. Saya baru merasakan betapa sulitnya menyusun soal PG? Kenapa skornya 1 ya? Soal PG mencakup bahan yang luas dan tingkat kesulitan yang tinggi untuk menyusun jawaban dan pengecohnya, sehingga peserta didik tidak langsung memilih jawaban dengan cepat. Saya setuju soal PG dipakai untuk penilaian hasil belajar maupun penilaian hasil belajar. Soal PG menuntut peserta didik untuk belajar dengan tekun semua materi, bukan hanya konsep-konsep umumnya. Nuwun

    ReplyDelete
  89. Terima kasih ilmunya,,memang kita sebagai seorang guru harus sering memberikan stimulus terhadap peserta didik kita agar terjadi interaksi antara guru dan peserta didik sehingga tercipta pembelajaran yang aktif bukan pasif.

    ReplyDelete
  90. stimulus dan respon harus dapat diamati dan diukur.

    ReplyDelete
  91. terimakasih untu ilmunya.... harus ada umpan balik dalam setiap pembelajaran

    ReplyDelete
  92. individu peserta didik dapat dikondisikan, interaksi dan stimulus yg positip menciptakan respon yg positip jg.

    ReplyDelete
  93. seperti yang dijelaskan terdahulu makan semakin sering kita belajar maka semakin banyak ilmu dan wawasan yang kita peroleh.

    ReplyDelete
  94. Perilaku seseorang terbentuk karena lingkungan, respon dan stimulus sangat mempengaruhi tingkah laku dan perasaan seseorang.

    ReplyDelete
  95. 2 prinsip Hill yg saya setuju.
    1. Prinsip frekuensi
    Prinsip frekuensi menyatakan bahwa semakin sering kita melakukan suatu respon terhadap stimulus tertentu, semakin cenderung kita menjadikan respon tersebut sebagai stimulus lagi.
    2. Prinsip resensi
    Prinsip resensi menyatakan bahwa semakin baru atau terkini kita melakukan respon terhadap stimulus tertentu, semakin cenderung kita melakukannya lagi.

    ReplyDelete
  96. Dengan adanya stimulus yang baik dan sesuai dengan kebutuhan siswa maka proses pembelajaran jauh lebih menyenangkan.

    ReplyDelete
  97. Belajar adalah perubahan yang relatif permanen dalam prilaku atau potensi perilaku sebagai hasil dari pengalaman ataubpraktek yang diperkuat.

    ReplyDelete
  98. Ini merupakan tambahan untuk stimulus dan respons

    ReplyDelete
  99. Teori belajar menurut thordnik belajar adalah proses stimulus dan respon sehingga semakin bagus dan sering setta berkualitas stimulus yang dilakukan seorang guru maka diharapkan reapon dari siswa akan semakin meningkat

    ReplyDelete
  100. saya sangat setuju dengan teori ini. semakin banyak kita guru memberikan stimulus kepada siswa maka hasil akan semakin memuaskan. kesimpulannya bahwa belajar merupakan proses interaksi antar stimulus dan respon, akan tetapi stimulus dan respon ini berbentuk tingkah laku yang dapat diamati dan adapat diukur ( perilaku individu dapat dikondisikan)
    guru mejadi sumber utama bagi anak didik

    ReplyDelete
  101. Teori Belajar ini menekankan bahwa perilaku individu dapat dikondisikan dari stimulus dan respon yang didapat dari suatu kegiatan. Karena sudah disadari kalau perilaku individu itu berbeda-beda sehingga stimulus yang diberikan juga berbeda untuk menghasilkan respon yang baik.

    ReplyDelete
  102. Penerapan stimulus yang baik akan menghasilkan respon positif serta memberi stimulus secara berkala akan memperoleh respon yang yang terukur.

    ReplyDelete
  103. setuju sekali dengan teori ini, seorang guru dapat menjadi sebuah pigur, yang dapat di contoh oleh peserta didiknyan dengan memberikan stimulus - stimulus prilaku yang positif.

    ReplyDelete
  104. perubahan tingkah laku sebagai akibat dari adanya interaksi antara stimulus dan respon.

    ReplyDelete
  105. perubahan tingkah laku sebagai akibat dari adanya interaksi antara stimulus dan respon.

    ReplyDelete
  106. Teori conditioning berkesimpulan bahwa perilaku inidividu dapat dikondisikan. Belajar merupakan suatu upaya untuk mengkondisikan (perangsang) yang berupa pembentukan suatu perilaku atau respons terhadap sesuatu

    ReplyDelete
  107. kepribadian seseorang manusia yang terbentuk melalui berbagai macam condotioning dan berbagai macam refleks.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Anak yang mampu mengkondisiksn prilaku yang baik rasanya kita sudah berhasil mendidiknya

      Delete
  108. Aanak yang sudah menunjukkan perubahan perilaku menjadi lebih baik, saya rasa berarti pembelajaran berhasil

    ReplyDelete
  109. Okay. Terima kasih penjelasannya. Intinya, operant conditioning yang dicetuskan Watson termasuk penganut teori behaviorism (Thorndike). Stimulus dan respon adalah hal paling utama dalam perubahan tingkah laku; bukan untuk perubahan pemahaman/ persepsi dsb.

    ReplyDelete
  110. saya setuju bahwa kepribadian seseorang manusia yang terbentuk melalui berbagai macam condotioning dan berbagai macam refleks. Belajar merupakan suatu upaya untuk mengkondisikan (perangsang) yang berupa pembentukan suatu perilaku atau respons terhadap sesuatu.
    Maka semakin sering kita memberikan stimulus maka respon akan semakin sering pula dan itu akan membentuk sekuah pembentukan perilaku pada peserta didik.
    semakin sering dan baik stimulus maka respon akan semakin memuaskan pula.

    ReplyDelete
  111. terimakasih atas share ilmunya, yang membuat saya menjadi lebih paham

    ReplyDelete
  112. Pada teori ini saya berlajar bahwa stimulus sangat penting untuk menghasilkan respon. Dimana respon yang diulang ulang akan membentuk karekteristik pribadi individu.

    ReplyDelete
  113. Stimulus memang sangat penting karena akan mempengarui, proses dalam peyerapan materi yang akan disampaikan

    ReplyDelete
  114. Belajar merupakan suatu upaya untuk mengkondisikan (perangsang) yang berupa pembentukan suatu perilaku atau respons terhadap sesuatu. kepribadian seseorang manusia yang terbentuk melalui berbagai macam condotioning dan berbagai macam refleks

    ReplyDelete
  115. Pihan ganda adalah pilihan terbaik jika ingin berorientasi hasil....

    Namun jika ingin lebih dari sekedar hasil, tentu saja harus cari yang benar2 sesuai dengan karakteristik peserta didik

    ReplyDelete
  116. belajar adalah sesuatu untuk mengkondisikan peransang /stimulan . untuk itu dalam untuk meningkatkan stimulan2 itu diperlukan sebuah pelajaran yang cocok

    ReplyDelete
  117. sll melakukan drilling agar yg tidak biasa kemudian menjadi terbiasa, dan akhirnya mudah untuk dilakukan dan tidak memberatkan, akhirnya bisa menerima degn baik

    ReplyDelete
  118. Bisa banyak belajar disini dengan para senior.
    Terima kasih ilmunya para sedulur

    ReplyDelete
  119. Menurut Thorndike belajar merupakan proses interaksi antar stimulus dan respon, akan tetapi stimulus dan respon harus berbentuk tingkah laku yang dapat diamati (observabel) dan dapat diukur.

    ReplyDelete
  120. dengan adanya stimulus membantu perserta didik merespon dan berpikir kritis tentang materi yang disampaikan serta membuka wawasan untuk guru untuk mencari berbagai referensi tentang stimulus yang baik dalam pembelajaran yang dituangkan dalam RPP

    ReplyDelete
  121. Sangat setuju. Hal ini mendorong guru untuk membentuk pola-pola yang inovatif dalam mengajar. Selain itu, meningkatkan komunikasi dan konektivitas guru dan murid adalah al penting untuk di bangun.

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Belajar Menurut Thorndike

Menurut Thorndike, belajar adalah proses interaksi antara stimulus dan respon. Stimulus yaitu apa saja yang dapat merangsang terjadinya kegiatan belajar seperti pikiran, perasaan, atau hal-hal lain yang dapat ditangkap melalui alat indera. Sedangkan respon yaitu reaksi yang dimunculkan peserta didik ketika belajar, yang juga dapat berupa pikiran, perasaan, atau gerakan/tindakan. Selain stimulus dan respon, terdapat faktor lain yang menjadi pengaruh dalam toeri Thorndike yaitu penguatan yang dapat memperkuat timbulnya respon. Penguatan ini berupa penguatan positif dan pengatan negatif. Hukum Belajar Menurut Thorndike (Gredler & Margaret, 2009): Hukum Kesiapan ( Law of Readiness ):  Jika seseorang siap melakukan sesuatu, ketika ia melakukannya maka ia puas. Sebaliknya, bila ia tidak jadi melakukannya, maka ia tidak puas. Contohnya, peserta didik yang siap untuk ujian, ketika dilakukan ujian, maka ia akan puas, tetapi apabila ujiannya ditunda, maka ia tidak puas.  

Tahap Perkembangan Kognitif Piaget

Terdapat empat tahap perkembangan kognitif piaget, yaitu: 1. Tahap sensorimotor (umur 0-2 tahun)    Tahap paling awal perkembangan kognitif terjadi pada waktu bayi lahir hingga umur 2 tahun. Pertumbuhan kemampuan anak tampak dari kegiatan motorik dan persepsinya yang sederhana. Pada tahap ini, intelegensi anak lebih didasarkan pada tindakan inderawi anak terhadap lingkungannya, seperti meraba, menjamah, mendengar, membau, dan lain lain. Ciri pokok perkembangannya berdasarkan tindakan, dan dilakukan langkah demi langkah. Aktivitas kognitif terpusat pada aspek alat dria (sensori) dan gerak (motor), artinya dalam tahap ini, anak hanya mampu melakukan pengenalan lingkungan dengan melalui alat drianya dan pergerakannya. Keadaan ini merupakan dasar bagi perkembangan kognitif selanjutnya, aktivitas sensorimotor terbentuk melalui proses penyesuaian struktur fisik sebagai bentuk interaksi dengan lingkungan. 2. Tahap praoperasional (umur 2-7/8 tahun)    Saudara mahasiswa, tahap p